Bandung dikenal sebagai surganya kuliner kreatif. Namun, di balik gemerlap makanan modern seperti seblak dan cireng lava, ada sejumlah makanan khas legendaris yang mulai ditinggalkan. Makanan ini bukan hanya soal rasa, tapi juga warisan budaya yang menyimpan cerita.
Baca juga: Makanan Khas Romawi Kuno yang Masih Bisa Kamu Coba Hari Ini!
5 Makanan Khas Bandung yang Kini Sulit Ditemukan — Nomor 3 Pasti Bikin Nostalgia!
Berikut 5 makanan khas Bandung yang kini sudah jarang ditemui:
1. Colenak (Dicolok Enak)
Colenak adalah tape singkong (peuyeum) yang dibakar, lalu disiram saus kinca (gula merah dan kelapa). Dahulu banyak dijual di pinggir jalan atau pasar tradisional, kini hanya bisa ditemui di beberapa toko oleh-oleh lawas.
Kenapa mulai langka?
Karena generasi muda lebih memilih camilan modern dan proses pembuatannya dianggap “ribet”.
2. Sangu Tutug Oncom (T.O.) Tradisional
Meski T.O. modern masih mudah ditemui, versi tradisionalnya yang menggunakan oncom bakar dan nasi panas dari kastrol sudah makin langka. Dulu, makanan ini jadi bekal para buruh dan petani di Bandung.
Kenapa mulai langka?
Oncom bakar tradisional diganti oncom instan yang menghilangkan rasa autentik.
3. Kicimpring
Kerupuk khas Sunda dari singkong yang diiris tipis, dijemur, lalu digoreng. Memiliki rasa gurih dan tekstur renyah, kicimpring dulunya jadi teman wajib saat makan di rumah.
Kenapa mulai langka?
Pembuatan yang memakan waktu dan kalah saing dengan keripik pabrikasi.
4. Galendo Bandung
Produk sampingan dari pembuatan minyak kelapa ini punya tekstur mirip brownies kering. Meski lebih terkenal di daerah Priangan Timur, dulu galendo banyak dijual di pasar-pasar Bandung.
Kenapa mulai langka?
Minyak kelapa tradisional sudah jarang dibuat, otomatis galendo pun ikut menghilang.
5. Misro Isi Gula Merah
Misro (Amiis di Jero) adalah gorengan dari parutan singkong yang diberi isian gula merah cair. Meski masih ada, varian misro asli mulai digantikan versi baru seperti misro isi cokelat atau keju.
Kenapa mulai langka?
Selera pasar yang berubah dan banyak pedagang lebih memilih jajanan viral.
Baca Juga : Street Food Sehat? Ini 5 Jajanan Pinggir Jalan yang Aman Buat Kamu yang Diet
Melestarikan makanan khas bukan hanya soal rasa, tapi juga soal menjaga identitas budaya. Kalau kamu masih menemui salah satu dari 5 makanan di atas, jangan ragu untuk mencicipinya lagi—dan mungkin, membagikannya ke generasi berikutnya.